Rumah Kaca : Musik dan Puisi untuk Perjuangan HAM
Peringatan Hari HAM, di Semarang diperingati bersama rangkaian peringatan 100 tahun Pramoedya Ananta Toer. Selain puisi dan musik, dilanjutkan diskusi dengan tokoh kebudayaan Orde Lama secara Daring.
GARISTEBAL.COM-Peringatan Hari Hak Asasi Manusia di Semarang, Bumi Manusia Project akan menggelar acara bertema Rumah Kaca Hak Asasi Manusia. Kegiatan akan berlangsung pada 8 dan 10 Desember 2024 di Taman Budaya Raden Saleh, Semarang. Acara ini terbuka untuk umum dan gratis.
Sejumlah rangkaian acara, akan disuguhkan panitia, yakni: Lokakarya Menghias 100 topeng untuk Pram, Nyanyian Sunyi dan Puisi Kemudian dilanjut diskusi sastra dan sejarah bersama Putu Oka Sukanta, dan Panggung Budaya bersama teater Emka, Munawir, Wan Fadel dan Adieets.
Terinspirasi dari karya Pramoedya Ananta Toer, istilah "Rumah Kaca" diangkat untuk merefleksikan bagaimana pemerintah atau negara melemahkan tuntutan masyarakat dalam menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran berat HAM. Rumah Kaca Hak Asasi Manusia menjadi panggung untuk menyuarakan isu tersebut melalui seni.
Pada Minggu, 8 Desember 2024, pukul 19.00 WIB, acara akan dibuka dengan "Nyanyi Sunyi dan Puisi", sebuah pergelaran musik dan puisi. Sejumlah seniman terkenal akan hadir membacakan puisi yakni Beno Siang Pamungkas dan Slamet Priyatin.
Seni dijadikan medium untuk menyampaikan pesan sekaligus protes terhadap ketidakadilan.
Penyelenggara mengundang masyarakat untuk datang, mendengar, dan menyaksikan bagaimana seni menjadi senjata, dengan kata-kata sebagai pelurunya.
#Perayaan100TahunPram
#BumiManusiaProject
Post a Comment for "Rumah Kaca : Musik dan Puisi untuk Perjuangan HAM"