MONOLOG 3 AKTOR Sebuah Project Teater Aktor Asdrafian
Sebuah perhelatan yang diberi tajuk Pentas Monolog Tiga Aktor akan menampilkan para aktor muda berbakat Yogyakarta.
GARISTEBAL.COM- Dewasa ini pentas teater begitu marak di yogyakarta, seakan sudah menjadi tradisi baru sebuah kesenian modern.
Jika kita mengamati seksama aktifitas perteateran di yogyakarta hampir rata-rata setiap.minggunya ada pertunjukan teater baik digedung kesenian TBY maupun dibeberapa tempat seperti kampus kampus yang kreatif mempunyai teater yang populer dengan iatilah teater kampus (bedakan kampus teater semacam.ISI/IKJ'/Asdrafi).
Terlepas dari kualitas dan mutu pertunjukan. Alih-alih profesional, teater seakan sebagai ajang klangenan. sebatas hiburan bersenda gurau dan tidak lagi mementingkan unsur dramaturgi, apalagi menekankan standar keaktoran sebagaimana era tahun 70 an 90 an.
Tentu semua sah-sah saja mengambil sisi apapun atas nama dinamika dunia teater.tapi juga bukan berarti tidak penting mengembalikan teater pada aktor.
Dari realitas tersebut komunitas teater Asdrafi mencoba memawarkan pertunjukan projeck keaktoran dalam bentuk teater Monolog.
Dipilihnya monolog karena teater monolog merupakan konsekwensi pertaruhan seorang aktor tampil secara individu.
Sebuah perhelatan yang diberi tajuk Pentas Monolog Tiga Aktor akan menampilkan para aktor muda berbakat yogyakarta.
Khulukul Karim akan membawakan naskah karya Srimurtono PATI PERWIRA Naskah Pati Perwira karya Sri Murtono yang ditulis sekitar tahun 50 an berkisah tentang sikap kasatria sosok Arya Penangsang dalam membela wilayah kedaulatannya.
Sosok Arya Penangsang yang selalu dihitamkan dalam sejarah diceritakan dalam sisi lain bahwa ia merupakan adipati yang tangguh dan berjiwa satria.
Hari Makin akan membawakan naskah karya DR.Nuriswantara dengam judul RAJA TUWA karya nakah Nuriswantara yang berjudul Raja Tuwa mengkritik kekuasaan rezim yang semena-mena dan korup. Rajatuwa adalah nama seorang pegawai negeri yang gelisah dan tak berdaya melihat realitas kebobrokan yang beroktasi didepan matanya.
Dan Thomas Rian akan membawakan naskah karya Mahmud Elqadrie dengan judul HANTU DIBALIK LIPATAN BUKU.
Naskah Hantu dibalik lipatan buku berkisah tentang seorang aktor yang mengalami pergolakan eksistensi yang akhirnya berujung kehampaan jiwanya dan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. Warna absurditas menjadi khas karya Elqadrie.
Monolog Tiga Aktor akan disutradarai Bramanti F Nasution. Yang menekankan kehadiran seorang aktor yang tampil.diatas panggung, yang dikemas nuansa kekinian.
Didukung musisi DR.Memet Chairul.Slamet, M.Sn. Adi Wijaya.M,Sn dan Kilat Senja .
DR.Memet Chairul.Slamet.MSn, selaku musik direktur menjelaskan bahwa musik bukan sekedar ilustrasi tapi musik adalah narator bagi pertunjukkan itu sendiri.
Tiga naskah monolog yang akan ditampilkan adalah karya penulis berlatar Asdrafi. Bahkan naskah Pati Perwira merupakan karya Sri Murtono pendiri sekaligus direktur Asdrafi pertama yang produktif sebagai penulis drama. Dua karya lainya adalah alumni Asdrafi Nuriswantara dan Mahmud Elqadrie yang menawarkan gaya dan aliran yang berbeda beda.
Pentas di JCM (Jogyakarta City Mal)
Ada yang menarik dalam pementasan Monolog Tiga Aktor akan dipentaskan di JCM Tanggal 15 Desember 2024 (pukul 19.00 WIB) Pimpinan produksi Ledvina Restanti mengatakan bahwa teater bisa juga main dimana saja dan pentas di Mall bukan kali ini saja sudah sering dilakukan para pekerja teater.
Teater Asdrafi bekerja sama dengan Mall adalah melebarkan ruang berekspresi agar teater bisa tampil dinamis. Monolog Tiga Aktor yang ke empat sengaja memllih Mall dari yang sebelumnya selalu ditampilkan di pendapa Asdrafi jalan Sompilan Ngasem 12 Yogyakarta.
Penulis: Mahmud Elqadrie, Seniman
Post a Comment for " MONOLOG 3 AKTOR Sebuah Project Teater Aktor Asdrafian"