Kendal Lakon Award 2024: Verry Khoerul Mizan Juara dengan Hadiah Kambing Betina
Acara tahunan ini bertujuan menciptakan ruang ekspresi bagi para pelaku seni lokal. Dengan tingginya aktivitas teater di Kendal, lomba ini diharapkan dapat memperkaya naskah lakon dengan tema khas Kendal serta menginspirasi generasi baru penulis untuk terus berkarya. Sebagai tindak lanjut, komunitas penyelenggara berencana meluncurkan Kendal Cerpen Award pada 2025, sebagai bentuk pengembangan literasi yang berkelanjutan.
GARISTEBAL.COM- Di bawah sorotan senja dan hembusan angin Kendal yang lembut, Penganugerahan Kendal Lakon Award (KLA) 2024 berlangsung dengan hangat dan penuh apresiasi di Halaman Perpustakaan Daerah Kabupaten Kendal.
Sorak-sorai tepuk tangan pecah saat Verry Khoerul Mizan, penulis dari Desa Genting, Kecamatan Sukorejo, diumumkan sebagai juara pertama lewat lakon berjudul “Manitis.” Bukan sekadar gelar, Verry membawa pulang seekor kambing betina peranakan Etawa – hadiah yang terbilang unik dan penuh simbol dari panitia.
“Sekali lagi terima kasih buat penyelenggara KLA 2024, berkat naskah lakon ini, saya bisa bawa pulang kambing Etawa,” ujar Verry sembari tersenyum usai penganugerahan. Sosok yang sehari-hari mengelola kebun hidroponik stroberi ini tampak tak menduga naskah kritik sosialnya bisa memikat hati juri, mengingat sudah cukup lama ia vakum dari dunia penulisan lakon. Kambing betina itu kini menjadi simbol harapan baru bagi Verry – “pesan dari Tuhan agar terus tumbuh dan berkarya,” tambahnya.
Selain Verry, sederet nama turut berprestasi di KLA 2024. Juara kedua, Khalyun Dwi Kusumaningrum dari Kebondalem dengan lakon “Kyai Akrobudin,” berhak membawa pulang cempe atau anak kambing. Hashinta Della Prihariyani dari Kaliwungu Selatan, yang menempati posisi ketiga dengan lakon “Weton,” dianugerahi sepasang ayam. Di sisi lain, apresiasi Dewan Juri I dan II masing-masing memberikan hadiah seekor bebek untuk Yozar Firdaus Amrullah dengan lakon “Wira Nusantara” dan Muhammad Syarif Arifin dengan lakon “Tenaga Kerja Wanita.”
Penganugerahan ini tak sekadar ajang lomba, tapi juga wujud ikhtiar dari komunitas seni lokal untuk terus menggeliatkan sastra di tengah masyarakat Kendal. Dihadiri oleh komunitas Komunitas Lerengmedini (KLM) Boja, Sangkar Arah Pustaka Kangkung, hingga Pelataran Sastra Kaliwungu, acara ini merupakan ruang saling sapa para seniman, lengkap dengan monolog dan pembacaan petikan naskah. Monolog “Gadjah Mada” oleh Hatta Lovanazetta Kaisar dan puisi dari M. Lukluk Atsmara Anjaina menambah kekayaan atmosfer malam itu.
“Kami berharap, ini bukan yang terakhir,” ujar Rudi Iteng, juri sekaligus pegiat teater. “Kami ingin menyaksikan lebih banyak karya naskah lakon bertema lokalitas Kendal, yang menceritakan kisah sosial-budaya hingga legenda setempat,” tambahnya.
Hadiah berupa hewan ternak ini pun tak luput dari perenungan. Sigit Susanto, salah satu inisiator, mengungkapkan bahwa konsep hadiah ini terinspirasi dari fabel klasik seperti “Metamorfosis” karya Franz Kafka dan “Animal Farm” karya George Orwell, di mana manusia dan hewan berperan saling mendekatkan. “Kami ingin binatang menjadi kenang-kenangan nyata bagi para pemenang, dengan harapan muncul lebih banyak cerita fabel yang menyentuh alam sekitar,” ujar Sigit.
Kendati digelar sederhana, KLA 2024 hadir sebagai ruang dan asa baru bagi sastra lokal. Heri Condro Santoso, pegiat KLM Boja, menyebut acara ini sebagai upaya membangun “ekosistem” kesenian di Kendal, dengan harapan agar tradisi menulis terus berlanjut. “Ruang ekspresi ini harus terus ada, agar penulis-penulis baru tumbuh dengan semangat asah-asih-asuh yang sehat,” katanya optimis.
Kendati bukan hal mudah, mereka yang hadir malam itu menyaksikan harapan yang tumbuh di Kendal, diiringi aroma tanah basah dan suara kambing hadiah bagi para pemenang, menjelma menjadi paduan harmoni bagi ekosistem seni yang sedang disemai.
Post a Comment for "Kendal Lakon Award 2024: Verry Khoerul Mizan Juara dengan Hadiah Kambing Betina"