Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Membongkar Wajah Fufufafa dan Pengakuan Jujurnya



Garistebal.com- Negeri sedang ribut. Bukan soal kesejahteraan rakyat atau turunnya daya beli dan jumlah kelas menengah. Negeri ini selalu ribut dengan hal-hal yang astaga.

Pernah geger karena bau ketek. Dan sekarang ribut karena sebuah akun di media sosial KasKus, sebuah media sosial yang dilahirkan jauh sebelum Facebook, Twitter, Instagram apalagi Tiktok dan media sosial lain.

Akun di Kaskus dengan user id fufufafa akhirnya menjadi pelampiasan kejengkelan karena memburuknya derajat kehidupan warga.

Siapa fufufafa?

Kabar terakhir, ada akun Anonymous Indonesia yang berhasil menemukan pemilik akun KASKUS Fufufafa. Benarkah akun tersebut milik Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka?

"Data Pribadi akun Fafafufu telah dibocorkan oleh Anonymous & AnonGhost Indonesia," ucap @YourAnonId_ pada Jumat 13 September 2024, sambil menyertakan link menuju ke channel Telegram.

Di Channel Telegram miliknya, Anonymous Indonesia membagikan informasi pribadi milik Gibran Rakabuming Raka yang sudah diyakini para netizen merupakan pemilik akun Fufufafa. Akun itu membeberkan identitas pribadi putra sulung Jokowi itu, mulai dari tanggal lahir hingga alamat rumah. Sebenarnya ada juga data lain, termasuk email yang ternyata sudah digunakan untuk mendaftar ke berbagai situs porno dan situs judi online.

Anonymous juga mencantumkan nomor telepon dan e-mail milik Gibran Rakabuming Raka. Alamat e-mail yang dimiliki merupakan milik usaha katering miliknya, Chilli Pari.

"Nama Lengkap: Gibran Rakabuming Raka.

Tempat/Tanggal Lahir: Surakarta, 1 Oktober 1987

Jenis Kelamin: Laki-laki

Telepon: 62897*******

Email: chillipari@gmail.com," kata Anonymous Indonesia.

Dia juga mencantumkan status pendidikan Gibran Rakabuming Raka yang pernah bersekolah di Orchid Park Secondary School, Management Development Institute of Singapore, dan University of Bradford (BSc).

Untuk membuktikan bahwa akun fufufafa memang milik Gibran, Anonymous Indonesia membagikan dua video. Video pertama memperlihatkan upaya masuk ke akun KASKUS menggunakan sebuah nomor telepon yang diyakini milik Gibran Rakabuming Raka.

Ketika terbaca oleh KASKUS, nomor telepon dan e-mail Chilli Pari tercantum di sana. Ternyata, datanya mengarah ke akun Fufufafa yang saat ini tengah ramai dibicarakan.

"Mohon maaf, saat ini verifikasi melalui nomor handphone tidak tersedia. Bila mengalami kendala, silakan hubungi Customer Service. Klik 'selanjutnya' untuk mendapatkan kode pemulihan," demikian keterangan KASKUS.

Nah, soal isu cukup ya. Sekarang mari kita ngobrol tentang wajah fufufafa. Melalui nomer telepon yang saya peroleh, akhirnya saya bisa juga menghubungi pemilik nomer. 

Aksi dimulai dengan saya meneleponnya.

"Selamat malam," ada suara menyapa.

"Selamat malam mas. Saya Edhie dari garistebal dot com. Pengin ngobrol tentang akun Kaskus yang terdaftar dengan email atau nomer telepon sampeyan," saya menyapa dengan sok berani.

Jujur saya gemetar karena tanggal 22 September 2024 mau ada gelar pasukan berani mati. Entah berani mati beneran ataukah pasukan takut lapar sehingga harus berpura-pura berani mati agar bisa cair.

"Boleh mas silakan," suara di seberang menjawab ramah.

"Tentang akun fufufafa benarkah sampeyan memiliki akun tersebut?" tanya saya tanpa basa-basi.

"Iya benar ada masalah apa ya?" sangat santai dan tenang ia menjawab.

"Kok sampeyan tega banget menyerang Pak Prabowo dengan narasi-narasi dan bahasa yang sangat kasar dan cabul sih mas? Kenapa nggak menyerang gagasannya saja?" saya makin berani karena sudah nggak deg-degan lagi.

"Itu kan masalah sudah lama. Nggak perlu diungkit. Wong beliau dengan bapak juga sudah baikan kok," jawabnya.

"Lah. Semudah itu mas? Sekarang soal beberapa artis, kayak Syahrini, Cinta Laura, juga artis yang lain, serius sampeyan mengomentari soal susu dan bagian sensitif lain tubuh mereka?"

"Iyalah."

"Kenapa?" 

"Lha saya ini laki-laki sejati. Coba laki-laki mana yang nggak tergoda susunya Syahrini, bibirnya Cinta Laura?"

"Waduh. Lalu ngapain harus melibatkan orang-orang bodoh untuk membela bahwa akun fufufafa bukan milik sampeyan, sementara dengan saya malah terus terang?"

"Saya nggak pernah minta siapapun untuk membela kok. Menurut saya, tak perlu meyakinkan netizen bahwa akun itu bukan milik saya. Yang paling penting justru meyakinkan pak Prabowo. Karena ini hubungannya personal dua keluarga."

"Sebenarnya masalahnya apa sih bapak sampeyan dengan pak Prabowo? Karena ini kan postingan lama, dan sampeyan juga bilang itu adalah masa lalu? Emangnya nggak pernah baca buku atau sejarah bahwa apa yang kita lakukan sekarang akan diketahui oleh anak cucu kita kelak?"

"Jujur ya, di keluarga saya memang tak ada tradisi membaca. Kalaupun membaca ya baca komik dan main PS aja."

"Komik apa? Kho Ping Hoo?"

"Ah itu terlalu kuno."

"Kungfu Boy, Dragon Ball atau Break Shot atau Shoot? Kalau iya baguslah karena dalam komik-komik manga itu kan juga banyak pelajaran kehidupan, ajaran filsafat," kali ini saya nyerocos panjang.

"Nggak. Komik ya Shincan. Kalau yang serius ya semacam City Hunter. City Hunter ini seru. Bercerita tentang Ryo Saeba, detektif swasta yang jago tembak. Hampir semua kasus melibatkan cewek-cewek cantik dan dunia malam. Hal-hal kayak begini bikin Ryo sering bertindak mesum sama cewek. Ryo lemah sama perempuan. Ryo kerap mengintip cewek-cewek cantik di pemandian dan hobi mengumpulkan pakaian dalam para wanita," jawabnya dengan suara bersemangat.

"Waduh wajar. Sampeyan apa nggak sadar kalau sekarang adalah Wakil Presiden terpilih? Belum dilantik pula. Tadi belum dijawab, ada masalah apa sebenarnya pak Prabowo dengan bapak sampeyan?"

"Dulu kan memang bapak dan pak Prabowo itu bersaing. Rebutan jadi ketua RT kampung kami. Jadi ya saya harus menjatuhkan mentalnya to. Tapi ngkosik mas. Kok bawa-bawa Wakil Presiden terpilih maksudnya apa?" jawabannya seperti kaget.

"Kan sampeyan pemilik akun fufufafa to?" saya menegaskan, takut salah orang.

"Iya memang. Tapi saya bukan Wakil Presiden terpilih. Itu kan mas Gibran, anaknya presiden Jokowi yang mbarep. Nek saya ini kan cuma remukan rengginang," ia menjawab.

Telepon mati. 

"Maaf mas, sambung chat aja. Akun saya memang vuvuvava," sebuah pesan WA masuk.

"Bukan fufufafa tapi vuvuvava? Tapi nomer teleponnya benar kan? Belakangnya 233?" saya mulai panik.

"Salah mas. Kena mistik itu, coba cek nomer telpon saya belakangnya kan 238."

Saya kemudian mengecek nomer ini. Asu ternyata salah satu digit paling belakang. 

"Oh. Lha sampeyan ini piyayi mana?" saya mencoba menetralisir.

Apes. Pesan WA itu sudah centang satu. Artinya saya sudah diblokir. 


Post a Comment for " Membongkar Wajah Fufufafa dan Pengakuan Jujurnya"