Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dari Suku Kamoro Papua, Seni Pahat dan Jathilan Tampil di Festival Bhumi Atsanti 2024, Berikut Testimoninya



Garistebal.com- Bertujuan meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap  kebudayaan Indonesia, maka penyelenggaraan FBA selalu diupayakan melibatkan banyak  orang muda di dalamnya.  

Menurut Ketua Pelaksana Festival Bhumi Atsanti Luisa Gita  dengan menggelar  untuk ketiga kalinya, FBA tetap konsisten menjadi rumah dan ruang untuk belajar kebudayaan,  serta ruang ekspresi dari berbagai ragam kebudayaan, mulai dari Borobudur, Magelang, hingga  berbagai penjuru Nusantara.  

Berikut Sejumlah Seniman yang akan ikut memeriahkan FBA. 


Ilustrasi Kesenian Jathilan ikut meriahkan FBA 2024

1. Ki Hari Darmo, seniman asli  dari Borobudur, akan tampil bersama grup kesenian Jathilan Ngaran. Mereka akan tampil pada Sabtu (7/9/2024).  

Ki Hari Darmo menuturkan, dengan mengajak 23 krunya, dia akan menampilkan pentas  wayang dengan lakon “Bima Gugah” yang nantinya akan menceritakan tokoh Bima atau  Werkudara yang sedang melakukan tapa kungkum, atau bertapa sembari berendam di Sungai  Gangga. Pentas wayang ini akan digelar dalam durasi sekitar tiga jam.  

Dia mengaku sebelumnya sempat menderita gangguan kesehatan. Namun, berangsur angsur, kini sudah kembali pulih.  

“Kami siap menghibur, menampilkan pentas di malam minggu,” ujarnya. 




Ismanto, Seniman Pahat dari Lereng Merapi (foto Kompasiana)


2. Seniman Ismanto, Seniman Pahat. Mengaku, dirinya sangat antusias untuk ikut terlibat dan menularkan ilmu  dalam workshop. Dia adalah seniman pahat yang terbiasa untuk memahat di beragam media.  Namun, sebagai warga lereng gunung, dia lebih banyak berkarya memahat di atas media batu.  

Namun, di luar pahat, dia pun terbuka untuk berkolaborasi, ataupun menularkan  kemampuan berkesenian apa saja, seperti tari, ataupun berkreasi, membuat beragam hiasan  untuk seni instalasi.  


Seniman Suku Kamoro, Papua Barat (Dok FBA 2024)


3. Seniman Suku Kamoro, Papua Barat

Menurut Pendiri Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe, Luluk Intarti, mengatakan, dia dan  para seniman dari suku Kamoro sangat senang bisa ikut terlibat dalam kemeriahan FBA III.  Mereka pun juga antusias untuk berkolaborasi, dan belajar berbagai hal baru dalam  interaksinya dengan banyak seniman dari berbagai daerah.  


“Ini adalah kali pertama, kami, seniman suku Kamoro ikut terlibat dalam festival  kesenian yang diselenggarakan pihak lain di luar Papua,” ujarnya.  

Jumlah seniman suku Kamoro yang ikut hadir, terlibat dalam FBA adalah delapan  orang. Mereka semua adalah para seniman pengukir, penari, pemain musik dan penyanyi.  Dalam tatanan di Kamoro, setiap orang berkesenian sesuai dengan hak adat yang diberikan dan  wajib diteruskan, menurut garis patrilineal. Misal, dari orangtua yang merupakan seniman  penyanyi, maka anak-anaknya memperoleh hak adat untuk turut melanjutkan aktivitas sebagai  penyanyi. 


Sumber: Rilis FBA

Editor: Ardiyansyah







Post a Comment for "Dari Suku Kamoro Papua, Seni Pahat dan Jathilan Tampil di Festival Bhumi Atsanti 2024, Berikut Testimoninya "