Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Chaos A.D.: Teriakan Marah dari Pinggiran



Garistebal.com- Sepultura: Chaos A.D. adalah lebih dari sekadar album musik. Ia adalah sebuah manifesto, sebuah teriakan marah dari pinggiran yang mengguncang fondasi tatanan dunia. Dirilis tepat 31 tahun lalu, 2 September 1993, album ini menjadi tonggak sejarah bagi band thrashmetal asal Brasil tersebut, sekaligus menandai sebuah era baru dalam sejarah scene metal global. 


Lirik sebagai Senjata

Lirik-lirik dalam Chaos A.D. adalah pembangkit perlawanan terhadap ketidakadilan sosial, kekerasan negara dan pelanggaran HAM. 

Lagu pembuka, "Refuse/Resist", menjadi salah satu anthem bagi mereka yang muak dengan represi politik dan ketidakadilan. Lirik seperti "Chaos A.D. / Tanks on the streets / Confronting police / Bleeding the plebs" menggambarkan kekerasan negara terhadap warga sipil yang tidak bersalah. Sepultura tidak ragu untuk menunjukkan ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat tertindas, menciptakan gambaran yang kuat tentang perlawanan di tengah kekacauan.

Di "Territory," Sepultura menyentuh isu konflik teritorial dan perang tanpa akhir yang sering dipicu oleh kepentingan politik. "In the eyes of the countless dead / The promised land is mine," adalah kutipan lirik yang menggambarkan absurditas dari klaim tanah dan kekuasaan yang menyebabkan penderitaan tanpa henti. Ini adalah refleksi dari realitas pahit yang dialami banyak bangsa yang terjebak dalam konflik.

Tema sosial juga mendominasi lagu "Slave New World," yang berbicara tentang kontrol sosial dan represi. "Face the enemy / Stare inside you / Control your thoughts / Destroy, destroy 'em all," adalah seruan untuk melawan penindasan mental dan pembebasan diri dari rantai penguasaan.


Sukses Komersial dan Pengakuan Kritikus

Secara komersial, Chaos A.D. meraih sukses besar, menjadi salah satu album Sepultura yang paling laris. Album ini berhasil masuk dalam tangga lagu di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, di mana ia mencapai posisi ke-32 di Billboard 200. Penjualan yang kuat ini menunjukkan bahwa pesan dan musik band tersebut telah menemukan resonansi luas di kalangan penggemar metal dan di luar komunitas itu sendiri.

Kritikus musik memberikan berbagai tanggapan terhadap Chaos A.D.. Beberapa memuji keberanian Sepultura untuk menghadirkan tema-tema serius dengan intensitas musik yang tak tertandingi. "Chaos A.D. membawa thrash metal ke ranah yang lebih gelap dan lebih serius," tulis Rolling Stone. 

Dua majalah metal terkemuka Kerrang! dan Metal Hammer memberikan apresiasi khusus terhadap album ini.

Kerrag ! menyebut Chaos A.D. sebagai "album yang merevolusi metal." Mereka menekankan bahwa Sepultura telah berhasil menggabungkan elemen-elemen thrash metal dengan groove yang lebih berat dan intensitas punk, menciptakan suara yang unik dan penuh energi. "Sepultura membawa semangat perlawanan yang nyata dan tanpa kompromi," tulis salah satu kritikus mereka.

Sementara Metal Hammer menggambarkan Chaos A.D. sebagai album yang "menantang norma-norma sosial dan politik dengan cara yang belum pernah dilakukan oleh band metal lainnya." Mereka memuji kemampuan Sepultura dalam mengintegrasikan tema-tema penting dengan musik yang keras dan mentah. "Ini adalah album yang penuh dengan kemarahan, namun memiliki tujuan yang jelas—untuk menyuarakan ketidakadilan."

Saya sendiri memandang album ini sebagai puncak dari evolusi musikal Sepultura, menggabungkan kekuatan riff metal dengan lirik yang menggugah kesadaran. Saya melihat Chaos A.D. ibarat ledakan energi yang tak terbendung. Gitar riff yang berat, drum yang menggelegar, dan vokal Max Cavalera yang penuh amarah menciptakan atmosfer yang intens dan penuh ketegangan. Namun, di balik semua itu, terdapat nuansa melodi yang indah yang membuat album ini terasa lebih manusiawi.

Penggunaan instrumen tradisional Brasil seperti berimbau dan afoxé dalam lagu "Kaiowas" memberikan sentuhan unik pada album ini. Lagu ini adalah sebuah penghormatan kepada budaya asli Brasil yang terancam punah.

Secara personal saya menganggap album ini merupakan ekspresi jujur dari kemarahan dan keputusasaan atas ketidakadilan dunia, yang terasa semakin relevan di era sekarang. Chaos A.D. bukan hanya karya musik; ia adalah peringatan bahwa suara perlawanan tak akan pernah hilang, selama ketidakadilan tetap ada.


Warisan yang Abadi

Sepultura: Chaos A.D. adalah sebuah warisan yang abadi. Album ini telah menginspirasi generasi-generasi musisi, aktivis dan pegiat sosial setelahnya, dan album ini terus relevan hingga saat ini. Lirik-liriknya yang penuh semangat perlawanan dan musiknya yang intens akan terus menggema di hati pendengarnya.

Chaos A.D. bukanlah sekadar album musik, tetapi sebuah pernyataan sikap yang berani. Album ini membuktikan bahwa musik dapat menjadi kekuatan yang dahsyat untuk mengubah dunia.

Saya merasa sebagai salah satu yang beruntung dua kali menyaksikan penampilan mereka secara live, pertama tahun 1992 ketika masih di bangku kelas 2 SMA, nonton mereka di Tambaksari Surabaya. Ketika itu suasananya sangat kacau bahkan cenderung hampir chaos. Sementara yang kedua baru kemarin September 2023 di Jogjarockarta, dengan suasanya yang lebih friendly. Lebih istimewa karena ditemani oleh Promotor Jogjarockarta, Mas Anas Alimi yang nonton bersebelahan di area fastival.


Penulis: Denny Septiviant, Politisi

Post a Comment for " Chaos A.D.: Teriakan Marah dari Pinggiran"