Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Calling All Stations: Perjalanan Genesis Menuju Tanah yang Tak Dikenal



Garistebal.com- Calling All Stations, album studio ke 14 dari band legendaris Genesis, hadir sebagai sebuah persimpangan jalan dalam perjalanan panjang mereka. Dirilis pada tahun 1 September 1997 melalui Virgin Records, album ini menandai era baru bagi Genesis tanpa kehadiran Phil Collins di balik drum. Sebagai gantinya, Ray Wilson, vokalis baru asal Skotlandia dengan suara khas yang lembut namun penuh kekuatan, didapuk menjadi frontman.

Perubahan formasi ini membawa angin segar sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi Genesis. Musik mereka yang selama ini lekat dengan suara khas Collins, kini hadir dengan nuansa yang berbeda. Wilson, dengan gaya vokalnya yang unik, berhasil memberikan warna baru pada lagu-lagu Genesis. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran Collins meninggalkan sebuah kekosongan yang sulit untuk diisi.


Sebuah Eksplorasi Musik yang Ambisius

Secara musikal, Calling All Stations merupakan sebuah eksplorasi yang ambisius. Genesis mencoba memadukan elemen-elemen musik rock progresif khas mereka dengan nuansa pop yang lebih modern. Lagu-lagu seperti "Congo" dan "The Division" menjadi bukti ambisi mereka untuk menciptakan sesuatu yang baru. Lirik-liriknya pun sarat dengan makna yang mendalam, mengundang pendengar untuk merenung dan menginterpretasikannya dengan cara mereka sendiri.

Salah satu lirik yang paling menonjol adalah pada lagu "The Division", yang berbunyi, "And we're divided by a line, that no one can define, we're all looking for a sign, to make us feel alive." Lirik ini seakan mencerminkan kondisi dunia saat itu yang penuh dengan perpecahan dan ketidakpastian.


Respon Publik yang Terpecah

Namun, Calling All Stations tidak serta merta diterima dengan baik oleh para penggemar setia Genesis termasuk saya yang mendengarkan Genesis sejak era Peter Gabriel. Banyak yang merasa bahwa album ini terlalu jauh menyimpang dari suara khas Genesis yang mereka kenal. Kritik terutama ditujukan pada gaya vokal Wilson yang dianggap tidak sepadan dengan suara Collins.

Album ini juga banyak mendapat kritikan dari pengamat musik. Salahsatunya dari website musik populer AllMusic yang menyatakan, 'Ray Wilson memiliki suara yang indah dan kuat, namun sayangnya ia tidak berhasil membawa karakteristik khas Genesis ke dalam musik ini.' Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Wilson memiliki kemampuan vokal yang baik, namun ia belum sepenuhnya mampu mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Phil Collins.

Bagi saya, lirik 'We're sailing down the river, to a place we've never been before' dalam lagu 'Congo' menjadi semacam firasat sekaligus manifesto bagi Genesis yang tengah mencari arah baru dalam perjalanan musikal mereka. Kutipan ini menggambarkan keberanian band untuk keluar dari zona nyaman dan menjelajahi wilayah musik yang belum pernah mereka singgahi sebelumnya.

Juga lirik lagu "Shipwrecked": "Lost at sea, I'm calling out to you" , ini semcam metafora yang menggambarkan perasaan kebingungan dan pencarian identitas yang mungkin dirasakan Genesis setelah perubahan formasi.

Penjualan album pun tidak sebaik album-album Genesis sebelumnya. Meskipun berhasil masuk ke dalam chart album di beberapa negara, Calling All Stations tidak mampu mengulang kesuksesan komersial album-album seperti Invisible Touch atau A Trick of the Tail.


Warisan yang Kontroversial 

Calling All Stations adalah sebuah album yang kontroversial. Di satu sisi, album ini menunjukkan keberanian Genesis untuk terus bereksperimen dan mencoba hal-hal baru. Di sisi lain, album ini juga menjadi tanda berakhirnya sebuah era bagi band legendaris ini.

Meskipun tidak mencapai kesuksesan komersial seperti yang diharapkan, Calling All Stations tetap memiliki nilai artistik yang tinggi. Album ini merupakan sebuah bukti bahwa Genesis adalah sebuah band yang selalu berusaha untuk berkembang dan tidak pernah takut untuk mengambil risiko.

Overall,  Calling All Stations adalah sebuah album yang kompleks dan penuh nuansa. Album ini mungkin tidak akan pernah dianggap sebagai karya terbaik Genesis, namun tetap menjadi bagian penting dalam diskografi mereka. Album ini adalah sebuah pengingat bahwa bahkan band sebesar Genesis pun tidak luput dari perubahan dan evolusi.


Penulis:  Denny Septiviant, Politisi

Post a Comment for " Calling All Stations: Perjalanan Genesis Menuju Tanah yang Tak Dikenal"