Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KAMIKAZE POLITIK?




 Operasi "penundukan politik" terus berlangsung, tanpa ada yang kuasa menghentikannya. Rakyat (mayoritas tingkat ekonomi dan pendidikannya rendah), terbungkam karena tenggelam di antara himpitan ekonomi dan buruknya tingkat literasi di segala aspek. 

Sementara, para politisi, yang seharusnya menjadi penyambung lidah rakyat, terkulai tak berdaya karena "disandera" oleh perilaku korup, atau karena kepincut oleh iming-iming kursi, atau demi "perut partai" alias pundi-pundi bekal untuk "menyuapi konstituen" di ajang pemilihan raya, yang katanya pesta demokrasi tetapi sesungguhnya hanya pesta bagi-bagi amplop untuk "membeli" suara orang-orang yang rendah tingkat ekonomi dan literasinya tadi.

Dalam palagan politik nan bengis ini, masih tersisa satu atau dua entitas politik, yang sejatinya masih menyisakan hati nurani, memiliki ideologi, yang terkadang dapat diandalkan. Namun dalam situasi aktual saat ini, entitas politik yang mayoritas pengurusnya memiliki kapasitas intelektual itu, sudah akan membawa dirinya ke "jurang jebakan" kaum perusak demokrasi, hanya demi iming-iming materi dan kursi. Kepada siapa lagi, kaum jelata yang masih waras politik ini akan menggantungkan harapannya, agar pilar  demokrasi tegak kembali, yang berujung kesejahteraan? 

Mungkin benar apabila sebagian ahli politik berasumsi bahwa partai pokitik di negeri ini "tuna" alias tanpa ideologi. Lalu, untuk apa partai hidup, kalau hanya sekedar buat "cari makan" bagi pengurusnya, tanpa dibarengi idealisme memperjuangkan nilai-nilai yang diyakini sahih dan mampu membawa keadilan dan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan?

Semoga Anda sedang tidak bersiap melakukan kamikaze politik, yang akan menjerumuskan diri untuk kehancuran yang lebih dalam akan demokrasi di negeri ini.


Penulis: Makroen Sanjaya, Owner Bebek Royal

Ilustrasi: Politik Pencitraan







Post a Comment for "KAMIKAZE POLITIK?"