Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Diskusi menyoal Desakralisasi Jabatan Akademik: Kampus Neolib, Penyebab Pasar Menjadi Kuasa

 


Temuan majalah TEMPO, dalam investigasinya mencatat adanya praktik curang meraih gelar guru besar perguruan tinggi negeri di Indonesia.

Aliansi Akademisi Peduli Integritas Akademik, menyatakan praktik curang ini adalah suatu pelanggaran akademik serius yang menjurus pelanggaran hukum dan merugikan bangsa. Pernyataan tersebut ditandatangani 1180 akademisi dari 245 perguruan tinggi di Indonesia. 

Gerakan moral, juga datang dari Yogyakarta. Rektor Universitas Islam Indonesia ( UII), Fathul Wahid, merespon dengan membuat pernyataan internal resmi kepada civitas akademika UII untuk tidak mencantumkan jabatan dan gelar dirinya dalam setiap dokumen yang dikeluarkan.

"Akibatnya banyak dukungan, mengalir. Instagram saya, jutaan follower me-like, dan terus bertambah,"ujar Fathul saat menjadi pembicara dalam diskusi Suluk Senin Pahingan, Minggu Malam (28/7) di Joglo Pondok Pesantren Al Itqon-Bugen, Tlogosari Semarang. 

Selain Fathul Wahid, diskusi bertema Desakralisasi Jabatan Akademik  juga menghadirkan Rektor Unwahas, Mudzakkir Ali dan dosen Unnes, Saratri Wilonoyudho. 

Rusaknya sistem pendidikan, ini karena ulah rejim, yang merubah Perguruan Tinggi, menjadi PTN-BH, kampus menjadi neo-liberal dimana pasar menjadi kuasa, dan negara seakan-akan lepas tangan. "Dan mahzab inilah yang digunakan rejim saat ini, "tegas Fathul. 

Menurut pandangan Saratri Wilonoyudho, selain kuasa pasar,perselingkuhan itu terjadi sebab perguruan tinggi yakni rektor butuh dukungan politik karena sedang bermasalah. 

KH Ubaidullah Shadaqoh, di penutup acara mengingatkan kesadaran dan tanggung jawab terutama para maha guru bahwa hak dan kewajiban harta lebih ringan daripada ilmu. Karena Harta itu zakatnya hanya 2,5%. "Kalau Ilmu tanggung jawabnya mengamalkan, mengajarkan sepanjang Ilmu itu dimiliki. Bagi orang berilmu sangat berat konsekuensinya, kalau mereka tahu,"tegas Mbah Ubaid. 


Penutur : Syarif Rahmadi

Foto      : Emgoen

Editor  : A. Harjuno



Post a Comment for "Diskusi menyoal Desakralisasi Jabatan Akademik: Kampus Neolib, Penyebab Pasar Menjadi Kuasa"