Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara Menimbang Keesaan Allah



Keesaan Allah dapat memasuki timbangan keesaan agung, yaitu keesaan kaum musyrik. Kemudian kamu timbanglah dengan kalimat "La ilaha illallah" dan miringkanlah timbangan itu ke arahnya. Karena jika tidak ada yang mengisi timbangan selain Allah, maka timbangan itu tidak akan miring. Dan sebatas apa yang mereka sebutkan hanyalah Allah. Lalu ke mana lagi timbangan itu akan dimiringkan? Dan tidak ada di sana kecuali satu di dalam dua kain kafan?


Adapun pemilik catatan (malaikat Raqib dan Atid), timbangan itu tidak miring kecuali dengan kartu (la ilaha illallah). Karena kartu itulah yang memenuhi timbangan dengan kalimat "La ilaha illallah" yang diucapkan oleh orang yang mengucapkannya. Lalu malaikat Raqib menuliskannya. Maka kalimat "La ilaha illallah" adalah kalimat yang tertulis dan diucapkan dalam ucapan. Sekalipun setiap orang yang masuk neraka dihitung karena mengucapkan kalimat tauhid, maka Allah hanya ingin menunjukkan keutamaan kalimat tauhid kepada penduduk akhirat pada pemilik catatan. Dan keutamaan itu tidak terlihat dan tidak dituliskan kecuali setelah Allah memasukkan orang-orang yang Dia kehendaki dari para muwahhid ke dalam neraka.


Jika tidak ada lagi muwahhid di akhirat yang Allah telah putuskan untuk masuk neraka, kemudian setelah itu dia keluar dengan syafaat atau pemeliharaan Ilahi, maka saat itu pemilik catatan didatangkan. Dan tidak ada lagi di akhirat kecuali orang-orang yang masuk surga yang tidak memiliki bagian di neraka. Dia adalah orang terakhir yang ditimbang dari semua makhluk. Karena kalimat "La ilaha illallah" memiliki permulaan dan akhir. Dan mungkin saja permulaannya adalah akhirnya, seperti pemilik catatan.


Penjelasan:

Teks Arab di halaman 17 membahas tentang cara menimbang keesaan Allah Swt. Teks tersebut menjelaskan bahwa keesaan Allah Swt. dapat ditimbang dengan kalimat "La ilaha illallah". Timbangan itu akan miring ke arah kalimat ini, menunjukkan bahwa Allah Swt. adalah satu-satunya yang berhak disembah.


Teks tersebut juga menjelaskan bahwa kalimat "La ilaha illallah" adalah kalimat yang penting dan memiliki keutamaan yang besar. Kalimat ini adalah kunci untuk masuk surga dan terhindar dari neraka.


Adapun pemilik catatan (malaikat Raqib dan Atid), timbangan itu tidak miring kecuali dengan kartu (la ilaha illallah). Karena kartu itulah yang memenuhi timbangan dengan kalimat "La ilaha illallah" yang diucapkan oleh orang yang mengucapkannya. Lalu malaikat Raqib menuliskannya. Maka kalimat "La ilaha illallah" adalah kalimat yang tertulis dan diucapkan dalam ucapan. Sekalipun setiap orang yang masuk neraka dihitung karena mengucapkan kalimat tauhid, maka Allah hanya ingin menunjukkan keutamaan kalimat tauhid kepada penduduk akhirat pada pemilik catatan. Dan keutamaan itu tidak terlihat dan tidak dituliskan kecuali setelah Allah memasukkan orang-orang yang Dia kehendaki dari para muwahhid ke dalam neraka.


Jika tidak ada lagi muwahhid di akhirat yang Allah telah putuskan untuk masuk neraka, kemudian setelah itu dia keluar dengan syafaat atau pemeliharaan Ilahi, maka saat itu pemilik catatan didatangkan. Dan tidak ada lagi di akhirat kecuali orang-orang yang masuk surga yang tidak memiliki bagian di neraka. Dia adalah orang terakhir yang ditimbang dari semua makhluk. Karena kalimat "La ilaha illallah" memiliki permulaan dan akhir. Dan mungkin saja permulaannya adalah akhirnya, seperti pemilik catatan.


Dan jika tidak ada lagi muwahhid di akhirat yang Allah telah putuskan untuk masuk neraka, kemudian setelah itu dia keluar dengan syafaat atau pemeliharaan Ilahi, maka saat itu pemilik catatan didatangkan. Dan tidak ada lagi di akhirat kecuali orang-orang yang masuk surga yang tidak memiliki bagian di neraka. Dia adalah orang terakhir yang ditimbang dari semua makhluk. Karena kalimat "La ilaha illallah" memiliki permulaan dan akhir. Dan mungkin saja permulaannya adalah akhirnya, seperti pemilik catatan.


Dan kalimat "La ilaha illallah" adalah kalimat yang tersembunyi di dalam dua kain kafan. Karena kalimat "La ilaha illallah" adalah kalimat yang tersembunyi di dalam dua kain kafan. Dan kalimat "La ilaha illallah" adalah kalimat yang tersembunyi di dalam dua kain kafan. Dan kalimat "La ilaha illallah" adalah kalimat yang tersembunyi di dalam


Jumat, 5 Juli 2024

Kutipan Ngaji bersama KH Ubaidullah Shadaqoh

Kitab Washoya, karya Ibnu Arabi halaman 17-18


Post a Comment for " Cara Menimbang Keesaan Allah"